Total Tayangan Halaman

Jumat, 03 Juni 2016

Menikmati Sepeda Motor Tanpa Suara

    
Tele 2 Bfi
   Naik sepeda motor listrik Zero benar-benar menyenangkan. Bak bayi yang mendapat mainan baru, jurnalis yang terlibat pengetesan termasuk asyik memain-mainkan handel gas untuk merasakan akselerasi ganasnya. 

   Namun di antara banyak keasyikan yang ditemukan, satu yang patut dibahas, yakni melesat tanpa suara. Dengan kecepatan tinggi, suara yang dikeluarkan cuma muncul dari gesekan ban dengan aspal, ditambah suara putaran sabuk penghubung. 

  Dengung pelan dari sektor penggerak juga cukup andil menyumbang suara, meski tak terlalu dominan. Agak aneh karena terbiasa dengan suara moge yang khas, tapi cukup unik. Saat di lampu merah pun, sepeda motor seolah mati, padahal siap kembali meluncur. Seperti ketika gantian naik tipe SR (paling kencang). 

  Saat digeber sampai 140-an kpj, tetap saja tidak ada suara kencang yang terdengar. Pantas Zero Motorcycles cukup sukses memasarkan tipe DS Police dan Military untuk perburuan yang butuh kesenyapan.Perlu diketahui, semua sepeda motor listrik Zero dibekali baterai lithium-ion dengan beragam kapasitas. 

  Paling rendah diberi 5,7 kWh sementara paling besar 11,4 kWh. Semakin tinggi angka maka semakin besar energi yang dihasilkan. Tahun depan, kapasitas akan ditambah untuk tipe SR. Soal pengendalian, cukup baik, didukung suspensi upside down, monosok di belakang. Semua suspensi bisa disetel tingkat pantulan dan kekerasannya. Ini membuat Zero mudah dikendalikan dan stabil meski menikung.

Kondisi Jalan Ini Bahaya untuk ”Biker” Ketika Hujan

  
Jalanan Yang Hrus Dihindari
   Hujan dan banjir di Jakarta dan sejumlah daerah lain di Indonesia sudah dalam taraf meresahkan. Akibat langsung yang dirasakan pengguna jalan adalah banyak bagian aspal berlubang atau rusak akibat genangan air. 

  Untuk biker, perlu kewaspadaan ekstra karena karena potensi terpeleset sangat besar. Berikut kondisi jalan yang perlu diwaspadai: 

1. Jalanan dengan air menggenang tipis. Kondisi ini justru lebih berbahaya ketimbang banjir. Aspal dipastikan menjadi sangat licin. Triknya, jaga jarak dengan pengendara di depan. Jangan mengurangi kecepatan secara mendadak. Lakukan bertahap untuk mengihindari ban mengunci dan oleng. Tarik tuas rem depan-belakang bersamaan dengan kekuatan 70 persen depan dan 30 persen belakang. 

2. Jalanan berbelok patah. Harus selalu waspada mengantisipasinya. Hindari berbelok dengan kecepatan tinggi. 

3. Jalanan berpasir, berbatu, dan becek. Kondisi lain, jalanan bekas dilewati truk material tanah. Tanah yang jatuh ke aspal berpotensi licin jika terkena air. Langsung kurangi kecepatan. Jauhi tindakan atau manuver ekstrem agar tidak membahayakan diri sendiri dan orang lain. 

4. Jalanan tertutup dedaunan kering. Kondisi ini bisa membuat pengendara sepeda motor kehilangan kontrol dan selip. Cara terbaik adalah dihindari, kalau pun tidak mungkin, kurangi kecepatan dan melintas perlahan. 

5. Rel KA dan lempengan baja lain. Banyak yang terpeleset di atas rel, karena posisi melewatinya tidak tegak lurus. Baja rel sangat licin jika hujan. Begitu juga dengan penutup saluran air model lempengan baja. Gunakan gigi rendah dan melintas perlahan. Pusatkan bobot di depan agar ban belakang mudah melaluinya. 

6. Polisi tidur dan jalan bergelombang. Kondisinya hampir sama dengan rel kereta api. Sebisa mungkin dilewati dengan perlahan dan hati-hati.